6 Startup Peternakan dengan Inovasi Teknologi di Indonesia

Ibnufirnas.com –Sektor peternakan di Indonesia mulai mendapat perhatian lebih dengan ide para generasi muda dalam mengimplementasikan teknologi ke dalamnya.

Saat ini, unggas merupakan salah satu komoditas yang mulai banyak diperhatikan. Harapannya dengan adanya digital marketing, rantai tata niaga unggas yang cukup panjang bisa terpangkas.

Inovasi yang mewujudkan harapan tersebut adalah startup. Startup adalah istilah yang merujuk perusahaan rintisan dengan bantuan digital dalam operasinya.

Salah satu karya anak muda Indonesia adalah membuat inovasi startup pada sektor peternakan unggas.

Berikut adalah enam startup yang bergerak di peternakan unggas Indonesia!

1. UnggasID

Bertujuan untuk memberikan solusi bagi seluruh pelaku bisnis budidaya peternakan unggas, UnggasID merupakan platform jual beli online yang menghubungkan dari hilir ke hulu.

Dengan bentuk startup berbasis marketplace, UnggasID mengaplikasikan teknologi dengan menggunakan sistem komputasi awan dan automation dalam menghubungkan penjual dan pembeli.

Semua kebutuhan peternak mulai dari peralatan, pengepul, hingga alat perkandangan semuanya tersedia dengan kualitas baik dan harga yang terjangkau.

Bahkan, menjual daging atau karkas yang dibutuhkan konsumen pun sudah tersedia di UnggasID. Saat ini sudah banyak yang bermitra dengan sistem reseller dalam menjalankan bisnis tersebut.

2. Chickin Indonesia

Bersinergi untuk ketahanan pangan di Indonesia, Chickin hadir sebagai startup yang berfokus pada industri peternakan unggas ayam broiler.

Produk unggulannya yaitu sistem manajemen perkandangan yang sudah terintegrasi dengan IoT. Peternak dapat mengelola kandang, mengecek dan mengatur suhu kandang demi efisiensi kandang.

Dengan adanya teknologi IoT, peternak dapat dengan mudah mengelola kandang hanya melalui aplikasi Chickin.

Bahkan, peternak dapat melihat update harga ayam broiler tiap harinya sebagai patokan dalam perihal harga jualnya. Chickin juga menyediakan kebutuhan daging ayam segar maupun frozen melalui layanan B2B.

Semua produk yang Chickin sediakan sangat membantu para peternak ayam di seluruh Indonesia.

Membantu modernisasi kandang dengan inovasi IoT yang cukup efisien dalam menangkal atau mengurangi masalah perkandangan seperti limbah pakan, energi listrik, maupun terjadinya human error.

3. KlambirBirdNest.id

Salah satu startup peternakan unggas yang cukup baru, KlambirBirdNest.id berfokus pada peternakan burung walet untuk meningkatkan ekspor sarang burung walet Indonesia.

Mulai dari investasi hingga menyediakan produk, startup walet ini sangat membantu dunia kesehatan dan kecantikan dalam menyediakan kebutuhan bahannya.

Semua pihak yang terlibat sangat diuntungkan, mulai dari peternak atau pengepul, pencuci, hingga pembeli sudah bermitra dengan baik bersama KlambirBirdNest.id.

Lahir pada tahun 2020 di Bogor, startup binaan IPB ini bersinergi bersama semua pihak yang terlibat untuk tumbuh bersama mendunia. 

Produk lainnya dari startup ini adalah merk kecantikan PraMitss Beauty dan kesehatan MaroestHealthy.

Bukan tanpa alasan, kedua produk tersebut bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi komoditas sarang burung walet di Indonesia. Sebab itu, masyarakat akan lebih mencintai produk negeri sendiri daripada produk luar.

4. BroilerX

Lahir di Yogyakarta, BroilerX adalah salah satu startup unggas yang berfokus pada ayam broiler dengan alat pemantau kandang.

Dengan harapan membantu meningkatkan efisiensi produksi, BroilerX menyediakan aplikasi sebagai alat ukur kualitas lingkungan di kandang.

Produknya sendiri sudah terintegrasi dengan IoT sehingga implementasi teknologi inilah yang membantu meringankan peternak untuk mengatur kandang dengan memantau empat hal utama yaitu suhu, karbondioksida, kelembaban, dan amonia.

Beberapa peternak sudah menggunakan aplikasi tersebut yang membantu efisiensi budidaya ayam.

5. Agrinis

Startup yang bergerak di peternakan unggas kelima adalah Agrinis. Hadir dengan produk IoT, Agrinis berupaya untuk membantu peternak ayam dalam mengelola kandang mereka.

Mulai dari perhitungan membuat kandang, catatan pembelanjaan sapronak, data harian, penjualan, hingga hasil budidaya.

Aplikasinya tersebut sangat mudah digunakan untuk melakukan monitoring performa produksi ayam juga mengetahui kondisi kesehatan hewan ternak.

Secara sederhana, Agrinis menghasilkan tiga jenis aplikasi yaitu PPL, Farms, dan ERP. Semuanya sudah memiliki fungsinya masing-masing sesuai dengan keinginan peternak.

6. SmartKandang

Terakhir ada SmartKandang yang merupakan startup unggas anak usaha dari Sahalam Tech. Startup ini berfokus pada daging ayam broiler.

Dengan bermitra dengan para peternak yang sudah menggunakan mesin modern, SmartKandang menyediakan produk ayam broiler yang pastinya berkualitas dan sangat terjamin kehigienisannya.

Melalui sistem kemitraan bersama dengan para peternak, SmartKandang berupaya dalam mendistribusikan pasokan daging ayam yang cukup merata di Indonesia.

Terlebih lagi, tenaga kerja profesional yang ada di peternakan sangat membantu dalam mengecek dan meningkatkan kualitas ayam.

Generasi muda Indonesia selalu hadir dengan inovasi yang positif bagi kemajuan bangsa. Terlebih dengan bermunculannya startup peternakan unggas di Indonesia tentu sangat membantu meningkatkan kemajuan sektor peternakan terutama unggas dalam memasok kebutuhan negeri maupun kuota ekspor. 

Jaya Indonesia dengan implementasi teknologi pada sektor agrikultur yang meningkatkan performa para petani, peternak, nelayan di Indonesia.

Leave a comment